Rabu, 28 Januari 2015



DATA MAHASISWA
Nama                                       : Nopriadi       
NIM                                        : 06121012037
Program Studi                         : PendidikanTeknikMesin
Fakultas                                   : FakultaskeguruandanIlmuPendidikan
JenjangStudi                           : S1
PerguruanTinggi                      : UniversitasSriwijaya
JenisKelamin                           : Laki - laki
TanggalLahir                           : 08 November 1993
Agama                                     : Islam
Alamat :Prumnas T.Kelapablok 6 rt 50 no 472 Palembang
E-mail                                     : Nopri08@yahoo.co.id
NoHandPhone : 085669753339
Twitter    : @Nopri__
Facebook                         : Nopriadi( nopri08@yahoo.co.id)






BAB III
PEMBAHASAN
2.3 Gambaran BWE secara umum
2.3.1 Bucket Wheel Excavator
Bucket-wheel excavator (BWE) adalah alat super berat yang digunakan di tambang terbuka.BWE terbesar (MAN Takraf RB293) juga menyandang gelar sebagai alat bergerak terbesar yang pernah diciptakan manusia.Bucket Wheel Excavator (BWE) adalah Sebuah mesin produksi Tambang yang berfungsi untuk mengangkut material yang jumlahnya banyak dan bersifat continuous (terus-menerus).Di PT Bukit Asam sendiri BWE terdapat 5 unit namun pada saat ini hanya 3 unit saja,2 unit yang dapat difungsikan yaitu di MTB (Muara Tiga Barat) dan 1 di TAL (Tambang Air laya).
Gambar 1. BWE di Tambang Air Laya , Tanjung Enim

Beratnya BWE 552 Ton dengan jumlah bucket BWE terdapat 14 buah dengan kapasitas garansi 1300 m/jam,kapasitas efektif 1050 m/jam,diameter roda bucket 9,1m, lebar belt 1400mm dengan kecepatan 4,5 m/s.Untuk penggalian mempunyai jarak jangkauan BWE maksimal 90Meter yang dalam pengoperasiannya ditunjang oleh :
1.      Belt Wagon (BW) I unit,merupakan alat bantu untuk memperpanjang jangkauan penggalian BWE
2.      Hopper car (HC) 1 unit,merupakan corong penerima material dari belt  wagon ke rangkaian conveyor excavating
3.      Cable Reel Car (CRC) 1 unit,berfungsi untuk menggerakan HC agar material dapat jatuh tepat pada conveyor excavatingmengikuti arah pengalian BWE serta memberikan tambahan tenaga untuk operasi belt wagon dan BWE.
BWE paling efektif digunakan di tanah lembek yang tidak banyak mengandung batuan keras.Komponen utama BWE adalah roda berputar besar yang dipasang pada sebuah lengan raksasa. Ujung roda ini kemudian dipasangi semacam ember besi (bucket) dengan gigi-gigi logam dipinggiran bucket yang digunakan untuk menggali tanah. Bucket -wheel excavator ( BWE ) adalah alat berat digunakan di pertambangan permukaan . Fungsi utama dari BWE adalah untuk bertindak sebagai mesin menggali terus menerus dalam operasi penambangan terbuka skala besar






2.4 PEMBUATAN BUCKET WHEEL EXCAVATOR
   2.4.1 Tujuan Pembuatan
Banyak hal positif yang dapat di ambil dari perancangan BWE sendiri dibandingkan dengan membeli BWE dari produk Negara lain seperti Jerman,namun satu alasan yang paling kuat yaitu Penghematan Biaya.Apabila membuat sendiri Bucket Wheel Excavator biaya yang di keluarkan perusahaan cukup jauh berbeda hal inilah yang membuat Engineer Satuan Kerja di Bengkel Utama PT Bukit Asam membuat BWE itu sendiri.
2.4.2        Manfaat Pembuatan
Selain untuk biaya penghematan,Pembuatan Bucket itu sendiri untuk menunjangalat bantu kerja tambang atau lebih tepatnya untuk Kebutuhan User di lapangan.
2.4.3        Tahapan Langkah Kerja Pembuatan
Ada 9 Tahapan dalam pembuatan Bucket Wheel Excavator di Bengkel utama Pabrikasi Mesin PT Bukit Asam yaitu :
1)      Tahapanperencanaan
2)      Tahapan Mendesain Gambar Objek Kerja
3)      Tahapan Persiapan Material
4)      Pembuatan mal (mengacu ke yang asli )
5)      Tahapan perakitan Item Komponen
6)      Tahapan pengelasan item komponen
7)      Tahapan Finishing Tes Horizontal Boring
8)      Tes Quality Control

2.5 LANGKAH KERJA
2.5.1  Tahapan Perencanaan
Pada tahapan ini pembuatan Bucket BWE dilakukan oleh pihak perencanaan, tim inilah yang mencetuskan Acc pembuatan Benda kerja .
2.5.2  Tahapan Desain Gambar Teknik
Setelah adanya persetujuan pembuatan maka Tahap selanjutnya adalah membuat desain gambar teknik benda kerja yaitu Bucket BWE yang dilakukan oleh pihak perencanaan dan para Engineer yang Ahli Gambar, gambar di buat berdasarkan Mal atau benda kerja yang sudah ada,jadi gambar di buat nyata sesuai dimensi ukuran secara detail.
Gambar 2.Teknik Desain BWE yang akan dibuat
Gambar yang ada tidak langsung digunakan tetapi di revisi dulu apakah gambar tersebut sudah laik buat di kerjakan,telah sesuai,dan aspek-aspek lainnya.
2.5.3  Tahapan Persiapan Material
Setelah gambar sudah ada dan sudah diketahui kebenaran maka tahapan selanjutnya adalah membuat Item komponen dari bahan plat berdasarkan ukuran dan dimensi yang sama di Gambar,plat yang dipakai mulai dari ukuran 20 sampai 50 mm sesuai dimensi.Ada 19 Item:
SPESIFIKASI  MATERIAL

Flat yang digunakan adalah flat logam ST-37-2 dan ST-52-3

1.      ST-52-3
Item name : PLATE-METAL
Description : ST52-3,50mm THK;1500m W;3000mm LG
  490 To 630 N/  TS ,335N/
   20 to 22% ELO:STD 1.0570;Din 17100

2.      ST-37-2
Item name : PLATE-METAL
Description : ST37-2/SS400/JIS.G3101/ASTM A-36/
   DIN-17100/EN10025;8mm THK; 1200mm W
     2400mm LG Toleransi JIS-G 3193










SPESIFIKASI PADA ITEM KOMPONEN

1.      Gigi Bucket
Item name    : TOOTH,SURFACE RIPPING
                         Description  : 250 LG;119 x 110 MM H.98 MM W;
                         11X11 MM TIP,SEE EXTENDED MATERIAL
                         FORGED STEEL / CASTING STEEL

2.       ADAPTOR
Item name    : adapter tooth bucket wheel
                         Description  : 30x36 mmTIP,95 x 115 mm tail;
                                                173 mm 0/A LG,weld on nose

3.      Rubber Lock

Item name    : lock,tooth bukcet wheel
 Description  : 77 mm LG,24 mm W,16 mm THK rubber/steel
75    o 83 shore a hardness

4.      Lock teeth bucket

  Item name    : pin,retaining
 Description  : 140 mm LG;27 mm W;9mm THK;45 HRC
              Carbon steel


5.      Washer plate diameter 10

Item name    : washer plate
 Description  : 166 mm NOM ID;18 mm ID;30 mm
                                      OD;03 mm THK steel din-126/jis-b1256

6.      Round bar 30 x 6000 mm
                           Item name  : Bar, Metal
                           Description: ST 37/SS400;RD Solid;29 to 30 mm Dia
                                                6000/12000 mm LG;+/0,6 mm dia Tol plain
                                                SII 0136-1984 Jis G 3112






7.      Bushing diameter 76x106x100
                          Item name  : Bar,Metal
                          Description: Steel C MNSI;71 mm ID;106 OD 1000/3000 mm
                                                LG,RD Hollow;52 to 62 KG/mm Ts; 175HB
                                                Din-20 MN5

8.      Pin diameter 75x110

               Item name  : Bar,Metal
               Description: Steel MNSI,85 mm dia;3000/6000 mm LG
                                    RD Solid 65 to 80 Kg/mm TS : 180 HB
                                    DIN C45/JIS-S45C
9.      OK 21 03 diameter 4 mm / Vicut Goating  /Alloy Vicut ACG (gogging)
                    Item name  : Eletrode,Welding
                    Description: 4 mm dia,350 to 400 mm LG 220 to 270 AMP
                                         42 to 45 V Arc F/fast iron amd nonfero metal

10.  Gerinda diameter 180 mm
                          Item name  : Wheel , Abrassive
                          Description: 180 mm OD;6 mm THK: 22 mm Bore Dia

11.  Gerinda diameter 125 mm

                          Item name  : Wheel , Abrassive
                          Description: 125 mm OD;06 mm THK;22 mm bore dia R.Colour

12.  Nut
Item name  : Nut,Plain,Hexagon
 Description:M16;2mm Pitch,Steel;CL 8: DIN.934

13.  Bolt

Item name  : Bolt,Machine
 Description: M 16;55 mm LG,2 mm pitch;steel CL 88
             Black hex no HD DIN : 931

14.  ok 12.64  diameter 1,2 mm ( VMT 51)

Item name  : Eletrode,Welding
 Description: 12 mm Dia DIN 8559 SG3/SS 143426
             AWS A5 18ER 70 S6 Roll/18 KG


15.  OK 46.23 diameter 2,5 mm
Item name  : Eletrode,Welding
 Description: 4 mm Dia,400 to 450 mm LG 150 to 200 AMP
                                            26 V.70 V AC/DC AWS/SFA5.1E.7018
                                            DIN . 1913;E51538 10 . ISO 2560 E 5158 12026H

Gambar eletroda ESAB
Typical weld metal composition %
C         Si        Mn
0.06      0.5      1.2
Typical mechanical properties all weld metal specimens :
Yield stress          :  480N/
Tensile strenght   :  560N/
Elongation 5XD  :  30%
Welding current: AC OCV min 70 V
DC positive

Tabel 2.1 Ukuran Elektroda dan Besar arus yang digunakan untuk Type AWS  A5.1: E7018-1
Diameter
Mm
Length
Mm
Current
Amps
Arc Volts
Approx
2
300
50-80
23
2,5
350
70-110
24
3,25
450
110-150
25
4
450
150-200
26
5
450
190-260
26
6
450
220-360
26


Gambar Type Elektroda AWS A5.1 E6013-1

Typical Weld Metal Composition %
C             Si          Mn
0,08          0,30          0,4

Typical Mechanical Properties All Weld Metal specimens :
Yield Stress        :      380
Tensile Strength :     470
Elongation 5xD  :    28 %
Welding Current : AC 50V
DC Positive or Negative

Tabel 2.2 Ukuran elektroda dan besar arus yang digunakan Type AWS A5.1. E6013-1
16.  OK  48.04  ( Pengelasan )
Diameter
Mm
Length
Mm
Current
Amps
Arc  volts
Approx
2
300
50-70
21
2.5
350
60-100
22
3.25
350
80-150
22
4
350
100-200
22

17.  Round bar diameter 10 x 6000 mm
Item name  : Bar, Metal
 Description: Steel-S45C 32 mm Dia ; 6000 mm LG RD SOLID
18.  OK 84 78 diameter 4 mm / ESAB 650 (hardfarcing)
2.5.4 Tahapan Pembuatan MAL
            Tahapan pembuatan Mal di buat sesuai gambar,maulai dari dimensi ukuran dan bentuk.
Gambar 3. Pembuatan Mal























2.5.4 Tahapan Perakitan Item Komponen
Pada tahapan ini data gambar sudah ada, material sudah ada lalu di buatlah item-item komponen yang menunjang pembuatan rangka nya,ada banyak item komponen yang akan dibuat.
Gambar 4. Contoh item 1
Gambar 5 , contoh item 5

Gambar 6 . contoh item 10
Item – item komponen diatas dibuat tentunya dengan bantuan alat atau mesin.Ada banyak mesin dan alat  yang berperan dalam pembuatan Item /komponen yaitu :
1.      Meteran
Meteran digunakan digunakan untuk mengukur benda item komponen pada saat mau di buat.
2.      Water fast
Water fast adalah alat yang digunakan untuk mengukur kestabilan benda kerja yang akan dibuat , dengan mengunakan water fast kita akan tau apakah benda kerja yang kita buat akan rata atau tidak .
3.      Gerinda
Gerinda adalah alat yang digunakan untuk memotong atau juga menghaluskan permukaan flat logam item yang akan dibuat
4.Mesin Horizontal Boring (HB)
Mesin perkakas yang digunakan untuk membuat lubang atau mengecek ukuran lubang benda kerja yang akan dibuat.
Gambar 7. Mesin horizontal boring
5.Over Head Crane (OHC)
Crane banyak macamnya namun yang digunakan dalam pembuatan Bucket  ini adalah jenis Crane OHC (OverheadCrane) yang digunakan untuk mengangkat benda kerja yang berat agar menjadi ringan dan dapat dicontrol.
6.Cuting engine ( mesin pemotong)
Cutting engine digunakan untuk memotong flat logam atau material yang akan di buat.


7.mesin bubut
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkanbagian-bagian mesin (komponen) berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut.


Gambar 8.mesin bubut
8.Mesin Freis (milling)
Adalah jenis proses penyayatan benda kerja dengan menggunakan mesin pemotong  dengan mata alat potong jamak.
Gambar 9. Mesin Milling
9. mesin Las
Alat yang berfungsi untuk menyatukan flat atau logam sesuai dengan item yang akan dibuat,di bengkel utama sendiri menggunakan dua jenis mesin las , 1 dengan las asetilin atau karbit,ada jug alas menggunakan eletroda ada jug alas layer ( las argon )
Gambar 10. Kawat Las layer
11.Jack
Yang berfungsi untuk membuat permukaan padaitem
12.Engine tool
Seperti hammer,besi,tang dll alat kecil yang berfungsi membantu dalam pembuatan item komponen atau selama pengerjaan.
13.Mesin Picorex jenis 725
Adalah jenis mesin perkakas yang berfungsi untuk membuat item komponen, baik untuk jenos persegi,lingkaran,kotak dan lain lain,ada yang sudah otomatis ada juga yang masih menggunakan manual.
            14.Mesin Skrap
Gambar 11.Mesin Skrap
Mesin yang disebut juga mesin skrap atau serut yang berfungsi untuk mengerjakan bidang bidang yang rata,cembung,cekung,beralur dan lain-lain.










2.5.5 Tahapan perakitan Item Komponen
Setelah semua item sudah dibuat maka tahapan selanjutnya adalah perakitan item komponen,bagaimana ?pada tahapan ini yang paling utama dan paling penting dilakukan yaitu kita harus terlebih dahulu mengelas pada bagian batang tengan dan samping atau poros,hal ini ditujukan agar dasar awal perakitan yang kuat dan lebih mudah untuk tahap selanjutnya.Item komponen kemudian di rakit satu persatu sampai terbentuklah model awal.
Gambar 12.Perakitan item komponen
Merakit dari satu komponen ke komponen yang lain tentunya dengan panduan gambar teknik yng telah ada agar pembuatan sesuai dengan apa yang diinginkan.



2.5.6 Tahapan selanjutnya yaitu Pengelasan
Pengelasan dilakukan agar item komponen benda kerja yang dibuat dapat tersusun dengan kuat,karena kita tahu bahwasanya komponen nya semua terbuat dari besi dan baja carbon.Ada banyak jenis las yang biasa digunakan dalam bengkel namun dalam pengerjaan ini,Bengkel utama mengunakan las layer atau argon agar lebih cepat dan lebih kuat menyatu dengan logam.
Gambar 13. Pengelasan Bucket






A.    PROSEDUR PENGELASAN
Pada tahap pengelasan item material dalam pembuatan Bucket yang akan di Las ada banyak hal yang perlu di perhatikan,misalnya :
1.      Ketebalan pengelasan
Tidak sembarang dalam mengelas atau menyambung dari item ke item, mengelas plate logam khususnya ada perhitungannya,dalam tahap pengelasan bucket ini proses pengelasan contohnya yang di pakai yaitu melihat ketebalan antara kedua item yang akan di las dan diambil ketebalan item yang paling kecil lalu dikalikan 0,7 . (0,7 adalah angka ketentuan yang sudah ada),sebagai contoh : misalnya ada 2 item plate yang akan di las atau disambung plate 1 tebalnya 20 mm dan plate 2 tebalnya 40 mm , tentu saja kita ambil plate yang 1 yang tebalnya 20 mm lalu dikalikan 0,7 , jadi ketebalan yang dibutuhkan adalah 1,4 mm. Untuk pemanasan tergantung jenis material yang digunakan.
20 mm


0,7 X 20 = 1,4 mm (kaki pengelasan)
 

40 mm



Jadi ketebalan yang akan di buat dalam pengelasan kedua item adalah tebalnya 1,4 mm .







2.      Pengelasan Dasar
Untuk mengelas dasar awal yang akan di las yaitu diambil pada bagian batang tengah hal ini dikarenakan ,ini adalah tahap dasar pengelasan awal yang akan di buat agar kokoh,dan selanjutnya baru tahap pengelasan item-item yang lainnya.
2 mm
plate 1                                                plate 2
± 2 mm
Penetrasi 2 mm

Keterangan -  Warna hitam : Pengelasan
Plate : plat logam













2.57  Tahap Quality Control

Tahapan yang dilakukan oleh Quality Control adalah tahapan yang terakhir sebelum benda kerja (Bucket) siap digunakan,Ada 5 tahapan yang akan dilakukan oleh QC,diantaranya :
1.      Pengecekan Item Komponen
2.      Pengecekan spesifikasi dimensi Komponen
3.      Pengecekan hasil pengelasan
4.      Tahap finishing pengecekan lubang center ass
5.      Merekomendasikan / pemberian label QC

1.      Pengecekan material item komponen
Yang akan di cek oleh satuan kerja QC adalah item komponen yang ada,apakah quantitynya dari item sudah cukup atau belum.

2.      Pengecekan spesifikasi dimensi Komponen
Yang dimaksud spesifikasi dimensi adalah tahap dimana QC melihat item-item yang sudah dipotong sesuai atau tidak dengan ukuran gambar apakah dimensi nya sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)

3.      Pengecekan hasil pengelasan
Structural sangatlah penting karena  QC akan mengontrol strange dari  sktruktural tersebut apakah dalam pengelasanya sudah benar ketebalan pengelasan berdasarkan ketebalan komponen, karena kalau tidak sesuai dengan ketebalan komponen yang telah sesuai dengan ketentuan maka hasil pengelasan tidak akan kuat dan mudah fatigue tentunya akan mudah rusaknya bucket tersebut dan yang akan menyebabkan kerugian pada biaya yang sudah dikeluarkan.


4.      Tahap finishing pengecekan lubang center ass
Pada tahapan ini QC akan mengecek lubang poros tengah pada bushing bucket apakah sudah sama diameternya,kelurusannya, karena center As (tempat Pin), kita ketahui bahwa disanalah momen beban yang akan terjadi ketika bucket bekerja,kalau tidak center dan tidak sesuai SOP,tentu saja Bucket akan mudah rusak dan tidak bisa dipakai kembali.

5.      Tahapan perekomendasian label QC
Tahapan terakhir yaitu pemberian label QC, yaitu yang berarti bahwa Benda yang dibuat sudah sesuai prosedur dan sudah siap di kirim ke gudang penyimpanan barang dan siap untuk di gunakan.





















BAB 1V
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

   Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan kerja  praktek industritentang pembuatan Bucket Wheel Excavator antara lain sebagai berikut :

1.      Bucket Wheel Excavator adalah bagian komponen dari mesin BWE yang berfungsi sebagai pengaruk utama material.
2.      Pembuatan Bucket Wheel Excavator di bengkel utama memiliki banyak fungsi salah satunya yaitu menekan biaya perusahaan,dengan dilakukannya pembuatan Bucket sendiri oleh satuan kerja engineering bengkel utama dapat menekan biaya perusahaan yang tadinya jika membeli sangat mahal,biaya inilah yang dapat di minimalisir dengan adanya dilakukan pembuatan  sendiri oleh bengkel utama perusahaan PT Bukit Asam Tbk
3.      Dengan adanya pembuatan Bucket yang dilakukan oleh satuan kerja engineering Bengkel Utama,ini berfungsi juga sebagai memenuhi kebutuhan user dalam artian memenuhi kebutuhan perusahaan di lapangan.








3.2  Saran
Saran yang dapat diambil diantaranya :

1.      Ketika bekerja di bengkel selalu gunakan APD atau alat – alat safety first yang sesuai prosedur agar mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja.
2.      Bekerja lah sesuai dengan prosedur dan arahan dari satuan-satuan kerja yang terlibat seperti bagian engineering,QC,dan elemen lainnya,hal inilah dilakukan untuk meniminimalisir kesalahan yang akan terjadi dalam proses pembuatan.

3.3  Peng-Aplikasian hubungan pembuatan Bucket Wheel Excavator dengan Pendidikan Kejuruan

Penerapan hubungan yang dapat diambil dari praktek industri di bengkel utama PT Bukit Asam dengan judul “ Pembuatan Bucket Wheel Excavator ”  dengan pendidikan Kejuruan antara lain :

1.      Pelajaran mengambar teknik yang di pelajari di sekolah atau pada saat kuliah sangatlah relasi ketika di implementasikan di lapangan,hal ini sangatlah penting karena kita ketahui bahwasanya ketika dilapangan atau pada saat bekerja bahasa yang digunakan adalah bahasa Gambar Teknik dalam artian bekerja membuat suatu item itu di lihat dan di pandu oleh gambar teknik,jika tidak paham atau kurang mengerti barulah dapat ditanyakan kepada Atasan atau engineer lapangan.
2.      Kesehatan dan keselamatan kerja (k3) ,dalam bekerja k3 sangatlah penting selain untuk melindungi diri dari resiko kecelakan kerja k3 juga adalah  ketetapan Standar Operasional Prosedur,jadi ketika kuliah atau sekolah di kejuruan mata pelajaran K3 sangatlah penting dan teori di sekolah dan praktek di lapangan benar-benar harus di terapkan.
3.      Teknik – teknik dasar kejuruan,dalam pembuatan Bucket Wheel Excavator ada banyak teknik –teknik dasar yang di gunakan , contohnya : pengelasan,gerinda,cutting,boring dan lain sebagainya,disekolah atau pada saat kuliah mempelajari teknik dasar akan sangat berguna ketika kita nanti akan terjun di lapangan .


 TERIMA KASIH SEMOGA DAPAT MEMBANTU :)) NOPRIADI