DATA
MAHASISWA

Nama : Nopriadi
NIM :
06121012037
Program Studi : PendidikanTeknikMesin
Fakultas : FakultaskeguruandanIlmuPendidikan
JenjangStudi : S1
PerguruanTinggi : UniversitasSriwijaya
JenisKelamin : Laki - laki
TanggalLahir : 08 November 1993
Agama : Islam
Alamat :Prumnas T.Kelapablok 6 rt 50 no
472 Palembang
E-mail : Nopri08@yahoo.co.id
NoHandPhone : 085669753339
Twitter : @Nopri__
BAB
III
PEMBAHASAN
2.3
Gambaran BWE secara umum
2.3.1 Bucket Wheel Excavator
Bucket-wheel excavator
(BWE) adalah alat super berat yang digunakan di tambang terbuka.BWE terbesar
(MAN Takraf RB293) juga menyandang gelar sebagai alat bergerak terbesar yang
pernah diciptakan manusia.Bucket Wheel Excavator (BWE) adalah Sebuah mesin produksi Tambang
yang berfungsi untuk mengangkut material yang jumlahnya banyak dan bersifat continuous
(terus-menerus).Di PT Bukit Asam sendiri BWE terdapat 5 unit namun pada saat ini
hanya 3 unit saja,2 unit yang dapat difungsikan yaitu di MTB (Muara Tiga Barat)
dan 1 di TAL (Tambang Air laya).
Gambar
1. BWE di Tambang Air Laya , Tanjung Enim
Beratnya BWE 552 Ton dengan jumlah bucket BWE
terdapat 14 buah dengan kapasitas garansi 1300 m/jam,kapasitas efektif 1050
m/jam,diameter roda bucket 9,1m, lebar belt 1400mm dengan kecepatan 4,5
m/s.Untuk penggalian mempunyai jarak jangkauan BWE maksimal 90Meter yang dalam
pengoperasiannya ditunjang oleh :
1. Belt
Wagon (BW) I unit,merupakan alat bantu untuk memperpanjang jangkauan penggalian
BWE
2. Hopper
car (HC) 1 unit,merupakan corong penerima material dari belt wagon ke rangkaian conveyor excavating
3. Cable
Reel Car (CRC) 1 unit,berfungsi untuk menggerakan HC agar material dapat jatuh
tepat pada conveyor excavatingmengikuti arah pengalian BWE serta memberikan
tambahan tenaga untuk operasi belt wagon dan BWE.
BWE paling efektif
digunakan di tanah lembek yang tidak banyak mengandung batuan keras.Komponen
utama BWE adalah roda berputar besar yang dipasang pada sebuah lengan raksasa.
Ujung roda ini kemudian dipasangi semacam ember besi (bucket) dengan gigi-gigi
logam dipinggiran bucket yang digunakan untuk menggali tanah. Bucket -wheel
excavator ( BWE ) adalah alat berat digunakan di pertambangan permukaan .
Fungsi utama dari BWE adalah untuk bertindak sebagai mesin menggali terus
menerus dalam operasi penambangan terbuka skala besar
2.4 PEMBUATAN BUCKET WHEEL EXCAVATOR
2.4.1 Tujuan Pembuatan
Banyak hal positif yang
dapat di ambil dari perancangan BWE sendiri dibandingkan dengan membeli BWE
dari produk Negara lain seperti Jerman,namun satu alasan yang paling kuat yaitu
Penghematan
Biaya.Apabila membuat sendiri Bucket Wheel Excavator biaya yang di
keluarkan perusahaan cukup jauh berbeda hal inilah yang membuat Engineer Satuan
Kerja di Bengkel Utama PT Bukit Asam membuat BWE itu sendiri.
2.4.2
Manfaat Pembuatan
Selain untuk biaya
penghematan,Pembuatan Bucket itu sendiri untuk menunjangalat bantu kerja
tambang atau lebih tepatnya untuk Kebutuhan User di lapangan.
2.4.3
Tahapan Langkah Kerja Pembuatan
Ada 9 Tahapan dalam
pembuatan Bucket Wheel Excavator di Bengkel utama Pabrikasi Mesin PT
Bukit Asam yaitu :
1)
Tahapanperencanaan
2)
Tahapan Mendesain Gambar Objek Kerja
3)
Tahapan Persiapan Material
4)
Pembuatan mal (mengacu ke yang asli )
5)
Tahapan perakitan Item Komponen
6)
Tahapan pengelasan item komponen
7)
Tahapan Finishing Tes Horizontal Boring
8)
Tes Quality Control
2.5 LANGKAH KERJA
2.5.1 Tahapan Perencanaan
Pada tahapan ini pembuatan
Bucket BWE dilakukan oleh pihak perencanaan, tim inilah yang mencetuskan Acc
pembuatan Benda kerja .
2.5.2 Tahapan Desain Gambar Teknik
Setelah adanya persetujuan
pembuatan maka Tahap selanjutnya adalah membuat desain gambar teknik benda
kerja yaitu Bucket BWE yang
dilakukan oleh pihak perencanaan dan para Engineer yang Ahli Gambar, gambar di
buat berdasarkan Mal atau benda kerja yang sudah ada,jadi gambar di buat nyata
sesuai dimensi ukuran secara detail.
Gambar 2.Teknik Desain BWE
yang akan dibuat
Gambar yang ada tidak
langsung digunakan tetapi di revisi dulu apakah gambar tersebut sudah laik buat
di kerjakan,telah sesuai,dan aspek-aspek lainnya.
2.5.3 Tahapan Persiapan Material
Setelah gambar sudah ada
dan sudah diketahui kebenaran maka tahapan selanjutnya adalah membuat Item
komponen dari bahan plat berdasarkan ukuran dan dimensi yang sama di
Gambar,plat yang dipakai mulai dari ukuran 20 sampai 50 mm sesuai dimensi.Ada
19 Item:
SPESIFIKASI MATERIAL
Flat yang digunakan adalah flat
logam ST-37-2 dan ST-52-3
1.
ST-52-3
Item name :
PLATE-METAL
Description : ST52-3,50mm THK;1500m W;3000mm LG
490 To 630 N/
TS ,335N/
20 to 22% ELO:STD 1.0570;Din 17100
2.
ST-37-2
Item name :
PLATE-METAL
Description : ST37-2/SS400/JIS.G3101/ASTM A-36/
DIN-17100/EN10025;8mm THK; 1200mm W
2400mm LG Toleransi JIS-G 3193
SPESIFIKASI PADA ITEM KOMPONEN
1.
Gigi
Bucket
Item name : TOOTH,SURFACE RIPPING
Description : 250 LG;119 x 110 MM H.98 MM W;
11X11 MM TIP,SEE
EXTENDED MATERIAL
FORGED STEEL / CASTING
STEEL
2.
ADAPTOR
Item name : adapter tooth bucket wheel
Description : 30x36 mmTIP,95 x 115 mm tail;
173 mm 0/A LG,weld on nose
3.
Rubber
Lock
Item name
: lock,tooth bukcet wheel
Description
: 77 mm LG,24 mm W,16 mm THK rubber/steel
75
o 83
shore a hardness
4.
Lock
teeth bucket
Item
name : pin,retaining
Description
: 140 mm LG;27 mm W;9mm THK;45 HRC
Carbon steel
5.
Washer
plate diameter 10
Item name
: washer plate
Description
: 166 mm NOM ID;18 mm ID;30 mm
OD;03 mm
THK steel din-126/jis-b1256
6.
Round bar 30 x 6000 mm
Item name : Bar, Metal
Description: ST
37/SS400;RD Solid;29 to 30 mm Dia
6000/12000 mm
LG;+/0,6 mm dia Tol plain
SII 0136-1984 Jis G 3112
7.
Bushing diameter 76x106x100
Item name : Bar,Metal
Description: Steel C
MNSI;71 mm ID;106 OD 1000/3000 mm
LG,RD Hollow;52 to 62 KG/mm Ts; 175HB
Din-20 MN5
8.
Pin diameter 75x110
Item name : Bar,Metal
Description: Steel MNSI,85 mm
dia;3000/6000 mm LG
RD Solid 65
to 80 Kg/mm TS : 180 HB
DIN
C45/JIS-S45C
9.
OK 21 03 diameter 4 mm / Vicut Goating
/Alloy Vicut ACG (gogging)
Item name : Eletrode,Welding
Description: 4 mm dia,350
to 400 mm LG 220 to 270 AMP
42 to
45 V Arc F/fast iron amd nonfero metal
10.
Gerinda diameter 180 mm
Item name : Wheel , Abrassive
Description: 180 mm
OD;6 mm THK: 22 mm Bore Dia
11.
Gerinda diameter 125 mm
Item name : Wheel , Abrassive
Description: 125 mm
OD;06 mm THK;22 mm bore dia R.Colour
12.
Nut
Item name : Nut,Plain,Hexagon
Description:M16;2mm Pitch,Steel;CL 8: DIN.934
13. Bolt
Item name : Bolt,Machine
Description: M 16;55 mm LG,2 mm pitch;steel CL
88
Black hex no HD DIN : 931
14. ok 12.64 diameter 1,2 mm ( VMT 51)
Item name : Eletrode,Welding
Description: 12 mm Dia DIN 8559 SG3/SS 143426
AWS A5 18ER 70 S6 Roll/18 KG
15.
OK 46.23 diameter 2,5 mm
Item
name : Eletrode,Welding
Description: 4 mm Dia,400 to 450 mm LG 150 to
200 AMP
26
V.70 V AC/DC AWS/SFA5.1E.7018
DIN
. 1913;E51538 10 . ISO 2560 E 5158 12026H
Gambar
eletroda ESAB
Typical weld metal composition
%
C Si Mn
0.06 0.5 1.2
Typical mechanical properties
all weld metal specimens :
Yield stress :
480N/
Tensile strenght
: 560N/
Elongation 5XD
: 30%
Welding current: AC OCV min 70 V
DC positive
Tabel 2.1 Ukuran
Elektroda dan Besar arus yang digunakan untuk Type AWS A5.1: E7018-1
|
Diameter
Mm
|
Length
Mm
|
Current
Amps
|
Arc Volts
Approx
|
|
2
|
300
|
50-80
|
23
|
|
2,5
|
350
|
70-110
|
24
|
|
3,25
|
450
|
110-150
|
25
|
|
4
|
450
|
150-200
|
26
|
|
5
|
450
|
190-260
|
26
|
|
6
|
450
|
220-360
|
26
|
Gambar Type Elektroda
AWS A5.1 E6013-1
Typical Weld Metal
Composition %
C
Si Mn
0,08
0,30 0,4
Typical Mechanical Properties
All Weld Metal specimens :
Yield Stress
: 380
Tensile Strength : 470
Elongation 5xD
: 28 %
Welding Current : AC 50V
DC Positive or Negative
Tabel 2.2 Ukuran elektroda dan besar arus yang digunakan
Type AWS A5.1. E6013-1
16.
OK 48.04 ( Pengelasan )
|
Diameter
Mm
|
Length
Mm
|
Current
Amps
|
Arc volts
Approx
|
|
2
|
300
|
50-70
|
21
|
|
2.5
|
350
|
60-100
|
22
|
|
3.25
|
350
|
80-150
|
22
|
|
4
|
350
|
100-200
|
22
|
17.
Round bar diameter 10 x 6000 mm
Item
name : Bar, Metal
Description: Steel-S45C 32 mm Dia ; 6000 mm LG
RD SOLID
18.
OK 84 78 diameter 4 mm / ESAB 650 (hardfarcing)
2.5.4 Tahapan Pembuatan MAL
Tahapan
pembuatan Mal di buat sesuai gambar,maulai dari dimensi ukuran dan bentuk.
Gambar 3. Pembuatan Mal
2.5.4 Tahapan Perakitan Item Komponen
Pada tahapan ini data
gambar sudah ada, material sudah ada lalu di buatlah item-item komponen yang
menunjang pembuatan rangka nya,ada banyak item komponen yang akan dibuat.
Gambar 4. Contoh item 1
Gambar 5 , contoh item 5
Gambar 6 . contoh item 10
Item – item komponen diatas dibuat
tentunya dengan bantuan alat atau mesin.Ada banyak mesin dan alat yang berperan dalam pembuatan Item /komponen
yaitu :
1.
Meteran
Meteran digunakan digunakan untuk
mengukur benda item komponen pada saat mau di buat.
2.
Water fast
Water fast adalah alat yang digunakan
untuk mengukur kestabilan benda kerja yang akan dibuat , dengan mengunakan
water fast kita akan tau apakah benda kerja yang kita buat akan rata atau tidak
.
3.
Gerinda
Gerinda adalah alat yang digunakan
untuk memotong atau juga menghaluskan permukaan flat logam item yang akan
dibuat
4.Mesin Horizontal Boring (HB)
Mesin perkakas yang digunakan untuk
membuat lubang atau mengecek ukuran lubang benda kerja yang akan dibuat.
Gambar 7. Mesin horizontal boring
5.Over Head Crane (OHC)
Crane banyak macamnya namun yang
digunakan dalam pembuatan Bucket ini
adalah jenis Crane OHC (OverheadCrane) yang digunakan untuk mengangkat benda
kerja yang berat agar menjadi ringan dan dapat dicontrol.
6.Cuting engine (
mesin pemotong)
Cutting engine digunakan
untuk memotong flat logam atau material yang akan di buat.
7.mesin bubut
Proses
bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkanbagian-bagian mesin (komponen)
berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut.
Gambar 8.mesin bubut
8.Mesin Freis (milling)
Adalah jenis proses penyayatan benda
kerja dengan menggunakan mesin pemotong dengan
mata alat potong jamak.
Gambar 9. Mesin Milling
9. mesin Las
Alat yang berfungsi untuk
menyatukan flat atau logam sesuai dengan item yang akan dibuat,di bengkel utama
sendiri menggunakan dua jenis mesin las , 1 dengan las asetilin atau karbit,ada
jug alas menggunakan eletroda ada jug alas layer ( las argon )
Gambar 10. Kawat Las layer
11.Jack
Yang berfungsi untuk membuat permukaan
padaitem
12.Engine tool
Seperti hammer,besi,tang dll alat
kecil yang berfungsi membantu dalam pembuatan item komponen atau selama
pengerjaan.
13.Mesin Picorex jenis 725
Adalah jenis mesin perkakas yang
berfungsi untuk membuat item komponen, baik untuk jenos persegi,lingkaran,kotak
dan lain lain,ada yang sudah otomatis ada juga yang masih menggunakan manual.
14.Mesin Skrap
Gambar 11.Mesin Skrap
Mesin yang disebut juga mesin skrap
atau serut yang berfungsi untuk mengerjakan bidang bidang yang
rata,cembung,cekung,beralur dan lain-lain.
2.5.5 Tahapan perakitan Item Komponen
Setelah semua item sudah
dibuat maka tahapan selanjutnya adalah perakitan item komponen,bagaimana ?pada
tahapan ini yang paling utama dan paling penting dilakukan yaitu kita harus
terlebih dahulu mengelas pada bagian batang tengan dan samping atau poros,hal
ini ditujukan agar dasar awal perakitan yang kuat dan lebih mudah untuk tahap
selanjutnya.Item komponen kemudian di rakit satu persatu sampai terbentuklah
model awal.
Gambar
12.Perakitan item komponen
Merakit dari satu komponen ke komponen
yang lain tentunya dengan panduan gambar teknik yng telah ada agar pembuatan
sesuai dengan apa yang diinginkan.
2.5.6 Tahapan selanjutnya yaitu
Pengelasan
Pengelasan dilakukan agar item
komponen benda kerja yang dibuat dapat tersusun dengan kuat,karena kita tahu
bahwasanya komponen nya semua terbuat dari besi dan baja carbon.Ada banyak
jenis las yang biasa digunakan dalam bengkel namun dalam pengerjaan ini,Bengkel
utama mengunakan las layer atau argon agar lebih cepat dan lebih kuat menyatu
dengan logam.
Gambar
13. Pengelasan Bucket
A. PROSEDUR PENGELASAN
Pada tahap pengelasan item material dalam pembuatan
Bucket yang akan di Las ada banyak hal yang perlu di perhatikan,misalnya :
1. Ketebalan
pengelasan
Tidak sembarang dalam mengelas atau
menyambung dari item ke item, mengelas plate logam khususnya ada
perhitungannya,dalam tahap pengelasan bucket ini proses pengelasan contohnya yang
di pakai yaitu melihat ketebalan antara kedua item yang akan di las dan diambil
ketebalan item yang paling kecil lalu dikalikan 0,7 . (0,7 adalah angka
ketentuan yang sudah ada),sebagai contoh : misalnya ada 2 item plate yang akan
di las atau disambung plate 1 tebalnya 20 mm dan plate 2 tebalnya 40 mm , tentu
saja kita ambil plate yang 1 yang tebalnya 20 mm lalu dikalikan 0,7 , jadi ketebalan
yang dibutuhkan adalah 1,4 mm. Untuk pemanasan tergantung jenis material yang
digunakan.
20
mm
0,7
X 20 = 1,4 mm (kaki pengelasan)
40
mm
Jadi
ketebalan yang akan di buat dalam pengelasan kedua item adalah tebalnya 1,4 mm
.
2. Pengelasan
Dasar
Untuk mengelas dasar awal yang akan di
las yaitu diambil pada bagian batang tengah hal ini dikarenakan ,ini adalah
tahap dasar pengelasan awal yang akan di buat agar kokoh,dan selanjutnya baru
tahap pengelasan item-item yang lainnya.
2 mm
±
2 mm
Penetrasi 2 mm
Keterangan - Warna hitam : Pengelasan
Plate : plat logam
2.57 Tahap
Quality Control
Tahapan
yang dilakukan oleh Quality Control adalah tahapan yang terakhir sebelum benda
kerja (Bucket) siap digunakan,Ada 5 tahapan yang akan dilakukan oleh
QC,diantaranya :
1. Pengecekan
Item Komponen
2. Pengecekan
spesifikasi dimensi Komponen
3. Pengecekan
hasil pengelasan
4. Tahap
finishing pengecekan lubang center ass
5. Merekomendasikan
/ pemberian label QC
1.
Pengecekan
material item komponen
Yang akan di cek oleh satuan kerja QC
adalah item komponen yang ada,apakah quantitynya dari item sudah cukup atau
belum.
2.
Pengecekan
spesifikasi dimensi Komponen
Yang dimaksud spesifikasi dimensi adalah
tahap dimana QC melihat item-item yang sudah dipotong sesuai atau tidak dengan
ukuran gambar apakah dimensi nya sudah sesuai SOP (Standar Operasional
Prosedur)
3.
Pengecekan
hasil pengelasan
Structural sangatlah penting karena QC akan mengontrol strange dari sktruktural tersebut apakah dalam pengelasanya
sudah benar ketebalan pengelasan berdasarkan ketebalan komponen, karena kalau tidak
sesuai dengan ketebalan komponen yang telah sesuai dengan ketentuan maka hasil
pengelasan tidak akan kuat dan mudah fatigue tentunya akan mudah rusaknya
bucket tersebut dan yang akan menyebabkan kerugian pada biaya yang sudah
dikeluarkan.
4.
Tahap
finishing pengecekan lubang center ass
Pada tahapan ini QC akan mengecek lubang
poros tengah pada bushing bucket apakah sudah sama diameternya,kelurusannya,
karena center As (tempat Pin), kita ketahui bahwa disanalah momen beban yang
akan terjadi ketika bucket bekerja,kalau tidak center dan tidak sesuai
SOP,tentu saja Bucket akan mudah rusak dan tidak bisa dipakai kembali.
5.
Tahapan
perekomendasian label QC
Tahapan terakhir yaitu pemberian label
QC, yaitu yang berarti bahwa Benda yang dibuat sudah sesuai prosedur dan sudah
siap di kirim ke gudang penyimpanan barang dan siap untuk di gunakan.
BAB 1V
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan
kerja praktek industritentang pembuatan
Bucket Wheel Excavator antara lain sebagai berikut :
1. Bucket
Wheel Excavator adalah bagian komponen dari mesin BWE yang berfungsi sebagai
pengaruk utama material.
2. Pembuatan
Bucket Wheel Excavator di bengkel utama memiliki banyak fungsi salah satunya
yaitu menekan biaya perusahaan,dengan dilakukannya pembuatan Bucket sendiri
oleh satuan kerja engineering bengkel utama dapat menekan biaya perusahaan yang
tadinya jika membeli sangat mahal,biaya inilah yang dapat di minimalisir dengan
adanya dilakukan pembuatan sendiri oleh
bengkel utama perusahaan PT Bukit Asam Tbk
3. Dengan
adanya pembuatan Bucket yang dilakukan oleh satuan kerja engineering Bengkel
Utama,ini berfungsi juga sebagai memenuhi kebutuhan user dalam artian memenuhi
kebutuhan perusahaan di lapangan.
3.2 Saran
Saran
yang dapat diambil diantaranya :
1. Ketika
bekerja di bengkel selalu gunakan APD atau alat – alat safety first yang sesuai
prosedur agar mengantisipasi terjadinya resiko kecelakaan kerja.
2. Bekerja
lah sesuai dengan prosedur dan arahan dari satuan-satuan kerja yang terlibat
seperti bagian engineering,QC,dan elemen lainnya,hal inilah dilakukan untuk
meniminimalisir kesalahan yang akan terjadi dalam proses pembuatan.
3.3
Peng-Aplikasian
hubungan pembuatan Bucket Wheel Excavator dengan Pendidikan Kejuruan
Penerapan
hubungan yang dapat diambil dari praktek industri di bengkel utama PT Bukit
Asam dengan judul “ Pembuatan Bucket Wheel Excavator ” dengan pendidikan Kejuruan antara lain :
1. Pelajaran
mengambar teknik yang di pelajari di sekolah atau pada saat kuliah sangatlah
relasi ketika di implementasikan di lapangan,hal ini sangatlah penting karena
kita ketahui bahwasanya ketika dilapangan atau pada saat bekerja bahasa yang
digunakan adalah bahasa Gambar Teknik dalam artian bekerja membuat suatu item
itu di lihat dan di pandu oleh gambar teknik,jika tidak paham atau kurang
mengerti barulah dapat ditanyakan kepada Atasan atau engineer lapangan.
2. Kesehatan
dan keselamatan kerja (k3) ,dalam bekerja k3 sangatlah penting selain untuk
melindungi diri dari resiko kecelakan kerja k3 juga adalah ketetapan Standar Operasional Prosedur,jadi
ketika kuliah atau sekolah di kejuruan mata pelajaran K3 sangatlah penting dan teori
di sekolah dan praktek di lapangan benar-benar harus di terapkan.
3. Teknik
– teknik dasar kejuruan,dalam pembuatan Bucket Wheel Excavator ada banyak
teknik –teknik dasar yang di gunakan , contohnya :
pengelasan,gerinda,cutting,boring dan lain sebagainya,disekolah atau pada saat
kuliah mempelajari teknik dasar akan sangat berguna ketika kita nanti akan
terjun di lapangan .
TERIMA KASIH SEMOGA DAPAT MEMBANTU :)) NOPRIADI